Foto yang disangka Ibn Abdul Al-Wahab pendiri aliran Wahabi ternyata palsu - suara-onlin
Home » » Foto yang disangka Ibn Abdul Al-Wahab pendiri aliran Wahabi ternyata palsu

Foto yang disangka Ibn Abdul Al-Wahab pendiri aliran Wahabi ternyata palsu

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: September 28, 2016


Ada sebuah foto seorang Arab yang senantiasa diklaim sebagai citradiri Muhammad bin ʿAbd al-Wahhab (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M), ideolog Wahhabisme. Dengan tatapan nyalang, orang ini menatap kamera secara lurus. Foto ini sangat populer di dunia maya. Tapi benarkah ini foto Ibn Abd Al-Wahhab?

Omong kosong. Jika orang ini wafat pada 1793 dengan usia nyaris seabad, maka setidaknya foto pria bertubuh kurus dengan mata nyalang itu diambil pada kurun waktu sebelum menginjak usia 60 tahun. Bisa jadi pada kurun 1750-an. Tapi, upsss, bukankah di zaman ini kamera belum ada? Inilah yang menjadi tonggak ketidakpercayaan saya atas klaim foto Ibn Abd al-Wahhab. Sebab embrio kamera baru dibikin pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre, orang Perancis itu, sampai saat ini dikenal sebagai bapak kamera yang menjadi bidan kelahiran kamera primitif.

Jadi, saya pun nggak tahu siapa sebenarnya orang berjubah yang disebut-sebut sebagai Syekh Ibn Abd al-Wahhab ini. Mungkin penjual batu zamrud di Riyadh, mungkin guide wisata naik onta, bisa pula panglima suku badui, bisa juga sekadar pengecer susu kambing. Yang jelas, dalam foto lengkapnya, dia beserta beberapa orang di samping kirinya, termasuk ada yang berwajah bule. Entah, siapa lagi kawan-kawannya ini.

Saya nahdliyyin dan jelas anti-Wahhabisme, tapi dalam hal ini saya sependapat dengan beberapa orang Wahhabi yang menolak anggapan adanya foto ideolog Wahhabisme itu. Bagi saya foto itu jelas palsu. Letak kepalsuannya jelas pada klaim kebenarannya. Sebab Ibn Abd al-Wahhab lahir dan meninggal jauh sebelum kamera ada. Kalau nggak percaya soal keabsahan foto tersebut, bisa kontak pakar telematika raden mas roy suryo notodiprojo nggowopanci sokokuto pindahnyangsolo itu. Hahaha...ini kita bicara soal foto, lho. Foto jelas, berbeda dengan sketsa atau ilustrasi yang bisa saja ngarang, atau bahkan berdasarkan imajinasi, ilham via mimpi, dlsb. Kalau ilustrasi atau sketsa kan tak perlu klaim klaiman karena bisa mengontak seniman lukis untuk membikinnya. Selesai? Belum.



Ada juga foto yang diklaim sebagai Kiai Soleh Darat. (Kalau Soleh Mahmoed kan fotonya jelas, sama si April Jasmine wkwkwkw). Tapi ini foto mahaguru ulama Nusantara, je. Seorang pria, berwajah teduh, berfoto setengah badan, memakai kacamata dengan bingkai tebal dan kepala yang dililit sorban. Foto ini selalu beredar pada saat hari Kartini dan diklaim sebagai foto Kiai Soleh Darat, yang juga guru RA. Kartini itu.

Lalu, benarkah ini foto guru pendiri Muhammadiyah dan NU? Sejak awal saya ragu. Sebab, Kiai Soleh Darat wafat pada 1903. Logikanya, foto dibuat sebelum beliau wafat. Taruhlah misalnya pada detik-detik pergantian abad. Nah, pada era ini foto setengah badan tidak populer. Sebab silahkan dicek, foto yang dibikin di studio mayoritas berpose ramai-ramai bersama keluarga, foto badan utuh agak miring, dan foto setengah badan dengan menatap samping.

Ini pose-pose terkeren hingga era 1950-an. Selain itu kejanggalan lain ada pada bingkai kacamata yang dipakai oleh kiai ini. Bingkai tebal gaya begitu belum ada di era Kartini. Ini bingkai tahun 60-an hingga 80-an yang kini mulai populer akibat mode retro itu. Saat itu, di peegantian abad ke 19-20, bingkai kacamata modelnya tipis, ada juga bingkai yang dicantolkan di hidung bangir bangsawan Eropa, ada juga bingkai tipis yang diikat tali yang menjuntai.

Banyak kok foto-foto bangsawan Eropa, termasuk para menak dan pegawai Londo, yang pakai bingkai kacamata begini. Ternyata benar, setelah ditelusuri, foto yang diklaim sebagai Kiai Soleh Darat itu sebenarnya citra diri KH M Minhajul Adzkiya, salah satu pendiri PCNU Kabupaten Cilacap pada tahun 1936. (Saya cantumkan link klarifikasi foto Kiai Minhajul Klik Disini)



Selain itu ada juga foto populer di kalangan Nahdliyyin sebagai foto Kiai Kholil Bangkalan, sosok yang menjadi guru para ulama Jawa dan Madura di awal abad XX. Padahal kabarnya, keluarga beliau menolak mengakui foto tersebut sebagai foto kakek buyutnya. Benar, nama asli pemilik wajah dalam foto tersebut adalah Kiai Kholil, namun bukan Kiai Kholil bin Abdul Latif yang merestui pendirian NU.

Kemudian, konon, Ra Fuad Amin Imron, yang masih keturunan Kiai Kholil mengajukan foto alternatif yang diklaim sebagai kakeknya. Di foto ini Kiai Kholil digambarkan bercambang putih, berjubah hitam, duduk dan menyangga tongkat, berwajah keArab-Araban. Benarkah? Wallahu A'lam. Jika lebih lanjut diitelusuri, foto ini mirip dan 90% identik dengan Habib.



Ada lagi? Ada. Sebuah foto yang diaku sebagai foto Syaikh Mahfudz Attarmisi, muhaddits asal Pacitan yang wafat di Makkah tahun 1921. Di foto ini ada seorang kiai bersorban berdiri membelakangi sebuah dipan berpenyangga dengan kain tipis. Keraguan saya bermula karena melihat foto ini berwarna. "Syaikh Mahfudz" juga menggunakan kacamata berbingkai tebal yang populer di era 1960-an hingga 1980-an. Rasanya mustahil melihat foto Syaikh Mahfudz berwarna. Padahal di era 1910-an foto semua hitam putih dengan gambar yang tidak begitu jelas. Ini pendapat saya lho. Silahkan apabila ada alternatif pendapat lain. WAllahu A'lam Bisshawab.

By: Gus Rijal Mumaziq Z

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design