Ahlan! Ane pikir, komentar tentang foto Bibib sudah mulai kelewatan. Ada klarifikasi dari Ustad Solmed, tapi tidak membantu. Mohon perhatian ahokers, cebongers, haters, JRXers, kalian jangan senang dulu. Selaku jubir tak resmi FPI, ane pikir perlu menjelaskan perihal foto ini. Supaya tidak ada patonah di antara kita. Fustun yess, patonah no.
Pertama, ini foto lama.
Ya iyalah, masak foto baru. Memangnya Bibib remaja alay yang sukak ngeksis. Apa kata dunia jika Bibib yang anti aseng dan telah jadi slogan demo itu tiba-tiba pro aseng. Bisa diketawain cacing tanah. Dhani bisa ngekek sambil salto. Ya ini foto lama. Tidak ada hubungannya dengan demo 411 dan episode-episode demo yang entah sampai berapa jilid itu. Yang lalu biarlah berlalu. Move on dong Mblo.
Ke dua, soal islah.
Tujuan pertemuan ini mulia, untuk memberikan penjelasan terkait kabar tak jelas. FPI selalu dipojokkan. Padahal maunya kan di jalanan. Media tapir asing-aseng selalu tidak berimbang. FPI selalu disamakan dengan kekerasan. Yang mengatakan, Negara adalah saya itu kan Napoleon, bukan FPI. Sweeping dan aksi vandalisme itu hanya drama saja. Buktinya aparat selalu mengawal aksi lasykar. Fentung itu kan tanda sayang. Pada hakikatnya, FPI loving you as alaways.
Bibib tidak anti cina. Yang tapir-tapir tapi pro aktip bukan musuh bibib. Tapi yang keras kepala dan mulutnya bau model Ahok wajib dilawan. Enak saja birokrasi dibuat lancar jaya. Ini Jakarta, semua harus ruwet. Dari keruwetan itulah FPI lahir. Cina Ahok no, cina selain Ahok bisa kita kompromiken. Buktinya lius bisa jadi jubir. Jaya Suprana juga pro FPI. Orang-orang dengki boleh menyebut ini standar janda, konspirasi, kongkalikong, terserah. Itu urusan antum. Berpikir itu aib bagi kami.
Ke tiga, jiwa toleran.
Lihatlah bibib tidak anti kaum celana pendek. Semua hasutan yang berkembang itu kusta, eh, dusta. Tidak ada arabisasi dan anti cina. Jubah dan celana pendek hanya pakaian. Yang penting kan fulusnya. Jadi ente semua juga musti mulai terbuka pada kaum celana cingkrang. Kalau ente dikafir-kafirkan sama mereka, itu kan risiko. Namanya juga hobi, sulit dihindari. Nanti lama-lama juga biasa ya kan?
Ke empat, test the water.
Bibib pasti sudah menduga para pendengki jingkrak-jingkrak jika melihat foto ini. Itu taktik. Sekaligus untuk menguji ketaatan lasykar. Yang di bawah harus tetap ganas. Yang di atas harus jaga wibawa dong. Nah kan JRX komen pedes. Padahal itu bener, eh, padahal itu keblinger. Ente semua masuk jebakan. Padahal sudah ada seribu satu jawaban. Ngeles itu sebagian dari doktrin. Lasykar tak mungkin goyah. Selama nasi bungkus terkendali, FPI selalu di hati.
Ke lima, hikmah tersembunyi.
Dalam foto ini, bibib sedang menunjukkan bagaimana cara tersenyum. Ingat, orang Jepang banyak yang mulai lupa cara tersenyum. Padahal ini ibadah yang paling gampang. Lihat wajah bibib yang barokah. Semua beban hidup pasti rontok. Kalau ada efek samping, misalnya mual-mual, mungkin karena antum banyak dosa. Demikian klarifikasi barokah ini dibuat, gak percaya fentung!
Penulis: Kajitow Elkayeni
0 komentar:
Post a Comment