Kemenangan Donald Trump terpilih menjadi Presiden US ke-45 bukan hanya mengalahkan Hillary Clinton, tetapi lebih dari itu beliau juga menang dari para pesaing bisnisnya dan media massa yang turut menyerangnya.
Sebagian besar billionaire di US diantaranya Michael Bloomberg, George Soros dan Warren Buffett mendukung Hillary. Tidak ketinggalan New York Times yang selalu mencari celah berita untuk menjatuhkan Trump.
Trump yang terus menerus digempur dengan issue sebagai Anti Muslim, Anti Immigrant, Anti Kulit Hitam, dan issue issue inipun juga diyakini oleh masyarakat luar negeri yang termakan oleh "Dunia Dalam Berita".
Dalam kenyataannya jutaan immigrant asal Mexico memilih Trump begitupun juga jutaan Kulit Hitam memilih beliau. Kalau kita bilang Trump anti Muslim, kita juga harus bilang bahwa Trump anti Katholik (sebagian besar rakyat Mexico adalah Katholik). Yang pasti adalah Trump benar benar tidak suka dengan pendatang Illegal yang melakukan kriminal / teror di dalam negeri US. Namun, Trump akan menerima mereka yang masuk ke US dan tinggal di US secara legal.
Lantas, apa pengaruh kemenangan Trump kepada negara Indonesia ?? Selogan kampanye Trump "AMERICAN FIRST" adalah selogan untuk membuat semangat rakyat US untuk bangkit kembali di bidang ekonomi dan angkatan perang. Seperti yang pernah saya ulas di tulisan saya sebelumnya bahwa di US ini sejak 15 tahun lalu jarang sekali kita temukan produk produk Made in USA. Di bawah kepemimpinan Trump semuanya akan dikembalikan. Produk produk US akan diproduksi di US dan oleh rakyat US juga akan ditempel label Made in USA. Trump akan mengurangi import dan menggenjot export.
Saya perkirakan akan banyak pabrik yang memproduksi merk dagang Amerika di luar negeri akan tutup dan terjadi PHK, terutama di China dan negara Asia lainnya.
Pagi ini, bursa saham Dow Jones sebelum dimulai sudah turun $350. Malah semalam sempat turun $800 atau sekitar hampir 5%. Dengan selogan "AMERICAN FIRST", Trump juga akan lebih memfokuskan programnya di dalam negeri. Sejak lama Trump menentang perang di Timur Tengah khususnya di Irak.
Pemerintah Putin - Rusia yang selama ini dianggap "jijik" oleh Obama dan Hillary, malah akan dijadikan partner oleh Trump untuk mengakhiri sepak terjang ISIS yang selama ini terkesan diulur ulur oleh Obama.
Sebagai seorang berlatar belakang pengusaha, saya yakin pemerintahan Trump akan merangkul erat negara Indonesia untuk bekerjasama di bidang ekonomi apalagi beliau memiliki sahabat dekat di sana, Setya Novanto yang juga seorang pengusaha.
Sebagai penutup, saya akan katakan bahwa hasil polling tidaklah menjamin hasil akhir. Terbukti dimana Hillary yang selama ini diunggulkan sebanyak 70% untuk memenangi pertarungan malah pada akhirnya harus keok oleh Trump yang selalu dizolimi oleh media massa.
Salam sejahtera dan sehat selalu.
By: Raymond Liauw
0 komentar:
Post a Comment