Khalifah Umar Banser dan Gereja - suara-onlin
Home » , » Khalifah Umar Banser dan Gereja

Khalifah Umar Banser dan Gereja

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: November 15, 2016



Dua hari telah berlalu, pengeboman gereja di Samarinda telah meninggalkan luka yang mendalam. Bagaimana tidak, seorang anak kecil yang sedang ikut beribadah harus bertemu Tuhan terlebih dahulu, karena luka bom yang diterimanya. Luar gereja menjadi hitam karena asap, hati umat Kristen merasa sakit karena rumah ibadah mereka rusak. Pelaku bom yang mengharapkan bertemu bidadari harus bertemu terlebih dahulu oleh pukulan warga setempat.

Mungkin dari hati bertanya, siapa yang mereka ikuti? Nabi Muhammad kah? Para sahabat kah? Tidak... mereka mengikuti hawa nafsunya agar bisa berfantasi seksual di surga bersama 72 bidadari. Padahal di dalam Islam, harus melindungi non Muslim yang tidak memerangi Islam, dan menjaga tempat ibadahnya.



Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyakiti Ahlu Dzimmah (Non Muslim yang berdampingan dengan Islam), maka aku (Nabi Muhammad) akan menjadi lawannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Barangsiapa membunuh Ahlu Dzimmah, maka dia tidak akan mencium surga. Padahal sesungguhnya, bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Al-Nasa’i)

Dari sabda tersebut, Khalifah yang empat, tidak pernah dalam sejarah membunuh umat non Islam yang mau berdamai dengan Islam. Bahkan ada sebuah kisah ketika Umar bin Khattab menaklukkan Yerusalem, dia di ajak salat oleh Uskup Sophronius di Gereja Makam Suci. Lantas Umar menolak karena takut dijadikan masjid. Hari pertama Umar menaklukkan Yerusalem, Umar membuat suatu perjanjian kepada umat Kristen, inilah pidato Umar:

Bismillah al-Rahman al-Rahim. Ini jaminan keamanan yang diberikan hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin kepada penduduk Elia (Yerusalem). Umar menjamin keamanan bagi seluruh jiwa, harta, gereja, salib, orang lemah, orang merdeka dan semua agama yang ada. Gereja-gereja mereka tidak akan dihuni atau dirusak, dikurangi atau dipindahkan. Demikian pula dengan salib dan harta mereka. Mereka tidak akan dibenci karena agama. (Qasim A. Ibrahim, Buku Pintar Sejarah Islam, h. 145)



Dari hadis Nabi Muhammad dan dari perjanjian Khalifah Umar, Banser NU selalu melindungi tempat ibadah yang melakukan peribadatan. Memang Banser banyak mendapat celaan dan sebutan, mulai dari sebutan NU gereja, Banser anjing non Muslim dan lain-lain. Tapi ternyata hal ini bermanfaat, Banser pernah menyelamatkan gereja dengan memeluk bom yang daya ledaknya besar, sampai anggota Banser wafat.

NU bertekad menjadikan Islam sebagar rahmat bagi semesta alam, sehingga apapun yang merusak Islam dengan perbuatan radikal maka NU akan lawan. NU bukan ormas yang hanya meneriaki toleransi dan perdamaian, melainkan ormas yang melakukan bukti nyata mengenai toleransi.

Penulis: Ardiyansyah

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design