Logika Tebang Pilih Ahok vs Riziek - suara-onlin
Home » , » Logika Tebang Pilih Ahok vs Riziek

Logika Tebang Pilih Ahok vs Riziek

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: November 15, 2016



Ahok adalah menistakan islam ketika ia berkata Al-Maidah: 51 dipakai untuk membohongi orang.

Habib Riziek adalah membela islam ketika ia berkata Al-Qur'an dan Hadits dipakai untuk menipu umat.

Lalu apa bedanya? Tak ada! Yang dimaksud Ahok juga sama dengan yang dimaksud Habib Riziek pada ceramah-nya, yaitu para ULAMA SU' yang memakai nash-nash suci untuk menipu dan membohongi umat. Keduanya sama-sama membahas Qur'an, memperingat-kan hal yang sama dan menggunakan kata-kata yang kurang lebih sama, namun menuai respon yang berbeda dari umat.

Penyebabnya hanya karena Ahok itu non-muslim, maka ia dianggap menista Qur'an karena menyeberang "batasan", sementara Habib Riziek itu muslim sehingga ia justru dianggap membela islam DENGAN KATA-KATA YANG KURANG LEBIH SAMA.

Ini artinya umat islam tidak terima jika yang memperingatkan mereka adalah dari luar golongannya, sementara bisa mengambil hikmah jika yang menyampaikan berasal dari golongan mereka sendiri. Mereka seakan lupa dengan ASAS KEADILAN yang telah difirmankan Allah SWT. “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.

Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah: 8)

Berkaitan dengan hal ini Sayyidina Ali pernah berkata: “Janganlah mengenal kebenaran itu berdasarkan individu-individu tertentu. Kenalilah kebenaran itu niscaya engkau akan mengenal pemiliknya.” (Ihya’ ‘Ulumi’d Din, vol I, hal. 53) Tapi sayang yang dilakukan umat ini justru kebalikan dari apa yang dikatakan Sayyidina Ali, mereka melihat dulu orangnya baru menjustifikasi kebenaran kata-kata tersebut berdasarkan orang yang mengatakannya.

Semakin dibenci orang tersebut semakin mustahil hikmah akan diterima darinya. Dengan kalimat yang sama dari dua orang yang berbeda, mereka menolak salah satu karena salah satunya mereka benci. Inilah yang saya sebut sebagai UMAT BAPERAN. Jika memang islam mengajarkan hanya menerima hikmah dari orang yang seagama, maka saya ucapkan selamat bagi para ulama su' yang dimaksud Habib Riziek dalam ceramahnya.

Mereka bisa bebas berbicara dan diterima orang islam karena mereka masih seagama kendatipun kata-katanya bathil, sementara seorang Ahok kata-katanya wajib ditolak dan dianggap menista islam lantaran ia seorang non-muslim, kendatipun apa yang dikatakannya kurang lebih sama saja dengan Habib Riziek. Sepertinya umat yang kelewat "jenius" ini harus diperingatkan kembali dengan mutiara dari Ibnu Mas'ud:

"Barangsiapa yang datang kepadamu dengan kebenaran maka terimalah kebenaran itu darinya, meskipun ia adalah orang yang jauh dan dibenci. Dan barangsiapa yang datang kepadamu dengan kebatilan maka tolaklah, meskipun ia adalah orang yang dicintai dan dekat." (Shifatush ShafwahI/419 dan Al Fawaa’id hlm. 148)

Maka demi ASAS KEADILAN yang diperintahkan Tuhan, jika Ahok dianggap menista islam dengan kata-kata tersebut, maka Habib Riziek sepatutnya diperlakukan sama. Sekian dan Terima Kasih.

Ahmad Zainul Muttaqin

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design