Puisi: Ludah Tuhan Yang Menjijikan - suara-onlin
Home » » Puisi: Ludah Tuhan Yang Menjijikan

Puisi: Ludah Tuhan Yang Menjijikan

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: November 11, 2016


LUDAH TUHAN YANG MENJIJIKKAN (Cerita Perempuan Yang Dilukai)

Oleh : Sanghyang Mughni Pancaniti.
Ini cerita..
Tentang perempuan yang membenci lelaki.
Selaput daranya..
Tertutup dan enggan diludahi.
Sampai degupnya renta.
Sampai tubuhnya sirna.
Lelakinya yang dahulu pernah ia beri cinta, dengan segenap cinta yang dipunya.
Meninggalkannya tanpa kata, tanpa bahasa, tanpa bicara, menikah bahagia.
Meledak hatinya.
Luluhlantak percayanya.
Pada lelaki.
Pada cinta.
Kita dengarkan, apa yang dia imani ketika ditinggal pergi lelakinya :
"Semua lelaki adalah bajingan.!"
"Aku tak akan membutuhkannya sampai berhenti nadi."
"Tak ada keikhlasan dalam sebuah jalinan."
"Ketulusan hanyalah kepentingan yang bersembunyi diam-diam."
"Cinta adalah luka yang menyamar."
"Keseluruhan lelaki, adalah ludah Tuhan yang amat menjijikkan."

Wahai..!
Betapa lukanya menjadi nanah abadi.
Semua kata yang paling cinta.
Semua kata yang paling rindu.
Semua kata yang paling rela.
Fana.
Tapi hari ini..
Menit ini..
Detik ini..
Air matanya tumpah.
Merembas di pipi jelitanya.
Kepada seorang lelaki,
Ia jatuh cinta lagi.
Dalam peluk lelaki itu, ia berbisik disisipi sepi,
"Kenapa kau harus datang dalam hidupku?"
"Kenapa tak kau biarkan perempuan ini, tetap merasa anyir pada lelaki, pada cinta?"
"Kenapa kau bisa membuatku yakin seketika:
Perempuan yang memutuskan hidup tanpa lelaki,
seperti kanvas tanpa lukisan, putih tapi muram."

TOKO Buku Kebul Bandung. 2015

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design