Mengapa tiba-tiba ada isu Tenaga Kerja asing Cina sebanyak 10 juta orang begitu kencang bergerak? Mengapa tiba-tiba ada isu gerakan PKI hidup dan bergerak lagi di Indonesia? Mengapa tiba-tiba seorang mantan wartawan menulis Jokowi Undercover?
Setelah berdiskusi dengan berbagai sumber, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa ada design jahat untuk menghancurkan Indonesia melalui isu yang akan memicu amuk massa dengan terus memperbesar isu tersebut melaui sosmed.
Cara ini mirip kejadian awal di Mesir, Libiya dan Syiriah.
Gerakan isu negatif terhadap pemerintahan Jokowi ini masiv dan terstruktur, salah satunya digodok dan digerakkan dari kawasan Condet. Para pelakunya terdiri dari politisi, aktifis, pengusaha, mantan jenderal dan banyak lagi. Gerakan mereka mengatasnamakan gerakan peduli rakyat.
Rangkaian isu Tenaga Kerja Asing Cina tidak bisa dilepaskan seolah-olah adanya gerakan PKI di Indonesia (padahal itu ilusi belaka). Mereka mencoba mengulang sukses menghancurkan nilai kemanusian rakyat Indonesia seperti tahun 1965. Karena isu PKI itu masih laku dihidupkan dan dikipas-kipas karena sangat familiar di Indonesia.
Mereka adalah orang kalah yang berkumpul dan ingin menghambat pemerintahan dan juga tidak suka melihat Presiden Jokowi ternyata bisa bekerja dengan baik. Langkah-langkah mereka adalah bagaimana membuat rakyat percaya, maka setelah percaya akan dihadirkan provokator untuk segera bersuara anti pemerintah dan tidak percaya lagi terhadap kerja pemerintah. Pemerintah akan dikatakan lamban, tidak bekerja dan lain-lain.
Oleh provokator itu, pemerintah dianggap tidak peduli terhadap amanat penderitaan rakyat yang saat ini kesulitan kerja. Pemerintah dianggap lebih senang dengan Tenaga Kerja Asing Cina yang oleh provokator dikatakan, bahwa sesungguhnya Tenaga Kerja Asing itu adalah Tentara yang disiapkan untuk menjajah Indonesia( lagi-lagi ilusi campur mabuk tuak basi). Oleh pembuat isu, kondisinya harus dibuat seseram mungkin.
Bahkan suara provokator itu sudah mengajak-ajak untuk turun sweping TKA Cina, padahal menurut pemerintah, 10 juta itu target wisatawan Cina, Hongkong dan Taiwan. Dan mengapa soal isu beginian lebih hidup di Jawa Timur? Jawabnya, sebab rakyat Jawa Timur sangat trauma dengan peristiwa G.30 S PKI tahun 1965.
Hantu penyebar isu ini sudah paham kondisi sosial politik disana, selain bergerak terstruktur di sosmed. Mereka juga masih bekerja dengan cara lama. Mereka menyebar isu dikalangan Dukun, Kyai Kampung dan tokoh yang dianggap mampu meyakinkan kabar yang dibuatnya itu seolah-olah benar.
Jokowi Undercover.
Penulis buku ini pasti tidak berdiri sendiri, pasti ada udang dibalik bakwan???. Didalam buku setebal 400 halaman, disana digambarkan kalau Jokowi dianggap memalsukan identitas orang tua kandungnya. Maka, dia berencana menggugat keabsahan Jokowi sebagai Presiden, karena dianggap memalsukan identitas( kenapa gak sejak dia walikota digugat?) Disana dibuat seolah-olah Jokowi ini keturunan PKI. Pokoknya dibuat seolah-olah cerita dibuku itu mengerikan dan mirip buku; Buku Siapa Menabur Angin, Maka Akan Menuai Badai. Apakah rencana gerakan Makar dan hiruk pikuk gerakan politik yang terjadi pada dua bulan terakhir ini tidak terkait semua isu-isu diatas?
Coba kita analisa;
Bayangkan seandainya pada Jum'atan 212 di Monas Jokowi tidak datang. Apa yang terjadi? Pastilah team cyber army mereka sudah menyiapkan meme-meme yang akan menghina Jokowi dengan segala perkataan buruk soal Jokowi. Dan Jokowi akan dianggap tidak sejalan dengan ummat Islam, anti ulama dan habaib. Bahkan sudah didesign Jokowi tidak Islami dan disambung dengan cerita bohong di "Jokowi Undercover", maka jadilah barang itu.
Untung Presiden Jokowi cukup cerdas, dia tidak peduli larangan dan kehendak banyak pihak yang tidak menginginkan dia masuk arena Jum'atan di Monas. Dengan payung biru, Jokowi berjalan ditengah hujan, tentu dengan percaya diri tinggi. Kedatangan Jokowi ini tentu membuyarkan design yang sudah begitu matang dan langsung hancur seketika. Termasuk kecepatan Kapolri meringkus 10 orang yang diduga makar dengan mendompleng gerakan 212.
Padahal mereka sudah merancang menduduki Gedung DPR/MPR. Mereka merancang Sidang Istimewa. Mereka sudah menyiapkan berbagai amunisi sebagai bahan Sidang Istimewa. Karena Tuhan masih sayang dengan kesatuan dan keutuhan kita, masih belum mentakdirkan kita saling bermusuhan. Sekali lagi, selamatlah negeri ini. Alhamdulillah.....
Masikah sampeyan semua percaya bahwa Tenaga Kerja Asing Cina menyerbu Indonesia itu ada? Masikah anda percaya bahwa ada gerakan PKI di Indonesia itu masih bergerak aktif? Barangkali kita wajib membaca ulang ulasan Panglima TNI tentang design Proxy War yang sedang kita hadapi.
Indonesia ini kaya raya; Minyak, Gas, Panas Bumi, Batubara, Emas, Mangan dan lain-lain adalah harta yang ingin diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain. Letak geografis Indonesia yang strategis ini, membuat Cina(simbol hegemoni bangsa Asia) dan Australia(wakil dari simbol hegemoni bagsa kulit putih) telah pasang ancang-ancang untuk saling menguatkan pengaruhnya.
Mereka akan berusaha mati-matian untuk menancapkan pengaruhnya di Indonesia. Jalan menguasahai Indonesia sangat mudah. Caranya, yaitu dengan mengadu domba antar anak bangsa dengan isu agama, ras dan suku adalah cara yang sesungguhnya sudah dipelajari dan dipahami oleh mereka ratusan tahun.
Masikah kita percaya dengan isu-isu diatas?
Kata Cak Lontong, mikir.......!
Penulis: Masyamsul Huda
0 komentar:
Post a Comment