Kenapa Orang Yang Cantik Atau Tampan Cenderung Lebih Pintar dan Cerdas - suara-onlin
Home » » Kenapa Orang Yang Cantik Atau Tampan Cenderung Lebih Pintar dan Cerdas

Kenapa Orang Yang Cantik Atau Tampan Cenderung Lebih Pintar dan Cerdas

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: December 14, 2016

Group lawak Jayakarta group pernah berjaya tahun 80’an. Mereka terdiri dari Jojon, Cahyono, Uuk dan Joni.

Ada satu episode yang menampilkan bintang tamu artis cantik, yang mana diceritakan Cahyono melatih dua orang muridnya artis dan esther (diperankan oleh Joni). Saat latihan Esther yang berwajah buruk selalu dibuly dan selalu dihukum sekalipun tidak salah, sementara si Artis cantik selalu dimanjakan dan tidak dihukum saat melakukan kesalahan fatal, tapi malah dipuji.



Di suatu universitas di Jerman, dilakukan suatu riset. Berbagai kalangan dijadikan responden. Ada ratusan responden, dan semua responden hanya diberi satu pertanyaan yang sama. Siapa yang memecahkan guci antik ini? Untuk itu responden diberi tiga buah photo.
  1. Photo pertama, photo sebuah guci antik yang pecah,
  2. Photo kedua, photo seorang anak yang berwajah menarik, lucu dan menggemaskan.
  3. Photo ketiga, anak yang dekil. Berkali-kali riset itu dilakukan, hasilnya selalu sama. Mayoritas menyatakan anak yang dekil itulah pelakunya.

Mungkin sudah jadi naluri manusia menyukai keindahan, karena itulah orang lebih bersikap ramah terhadap yang cantik. Jika seorang Raisa ngamen mengemis di Metromini, orang mungkin berfikir, "kasihan kok cantik-cantik mengemis", tapi bila yang ngamen itu Eli Gigi, mungkin orang tak perduli dan menganggap wajar.

Di sekolah pun demikian, anak yang dianggap berwajah menarik mungkin akan lebih dimanjakan, saat melakukan kesalahanpun hukumannya pun tak seberat yang murid yang dekil, saat gagal justru mendapat banyak simpati dan diberi motivasi, sebaliknya terhadap murid yang dekil, justru makin dibully.

Itulah kenapa murid yang berwajah menarik cenderung lebih berprestasi, karena lingkungan bersikap lebih ramah yang memberikan percaya diri dengan adanya citra diri yg disematkan, murid yang berwajah menarik mendapat self esteem yang positif.

Sebaliknya yang kurang menarik mendapat citra diri yang negatif. Beberapa orang yang diberi cap berwajah kriminal, akhirnya terbukti menjadi kriminal dan beberapa kali masuk penjara, akhirnya pemerintah Jerman menawarkan program operasi plastik bagi narapidana yang dianggap berwajah kriminal.

Program tersebut sukses, narapidana yang telah operasi plastik tak pernah kembali lagi ke penjara setelah mengikuti program tersebut. Sebelumnya mereka keluar masuk penjara karena memang oleh masyarakat diperlakukan sebagai kriminal karena tampang kriminal mereka.

Anak akan berkembang sesuai dengan self esteem (citra diri) yang diberikannya. Karena itu hati-hati memberi citra diri positif atau negatif hanya karena penampilan saja. Jangan memberi citra diri yang negatif dengan kata-kata anak nakal, anak bodoh dan lain-lain, karena itu akan jadi self esteemnya hingga dewasa.

Tapi apa boleh buat sudah jadi naluri manusia yang terpukau dengan pandangan pertama, dan banyak yang tertipu dengan hallo efect (cari digoogle klo.nggak ngerti) dan sudah jadi naluri juga untuk lebih memperhatikan yang superior. Dan itu berlaku untuk semua manusia, termasuk Nabi, hanya saja nabi diawasi hingga langsung ditegur dengan surat Abasa.

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design