Jika anda masih merasa, berpikir dan percaya bahwa:
Orang lain yang salah, keadaan yang salah, orang tua kita yang salah, pasangan kita yang salah, negara yang salah, bangsa lain yang salah, umat lain yang salah, agama lain yang salah bahkan iblis yang salah, maka itu adalah tanda bahwa anda masih hidup dalam kegelapan.
Tapi tenang saja, Anda tidak sendiri. Hampir semua orang di dunia juga begitu, apapun agamanya, termasuk saya.
Kita hanya perlu menyadari bahwa kegelapan batin itu masih ada disitu. Menyadari adanya sakit adalah tanda bahwa kita siap disembuhkan. Menyadari kita masih hidup dalam kegelapan adalah tanda kita siap berproses menuju terang. Merasa diri paling benar, paling baik, paling suci dan paling sempurna justeru adalah tanda sakit jiwa yang sebenarnya. Tidak ada kebetulan di dunia ini.
Semua terjadi karena ada sebab/akibat (sunnatullah). Dan sebab yang paling utama adalah diri kita sendiri. Menyadari kita masih hidup dalam gelap (taubatan nasuha) adalah awal jalan kita menuju terang (sorga). Dan saat kita menyadari hal itu maka cahaya (hidayah) secara perlahan akan masuk. Dan ketika cahaya masuk maka kegelapan akan secara otomatis sirna dan menghilang.
Kita tidak perlu tahu kemana kegelapan itu pergi. Dia sebenarnya tidak pergi kemana-mana melainkan sekedar berhenti untuk meng-ada. Karena hakikat gelap sebenarnya adalah ketiadaan cahaya.
Dengan demikina sesungguhnya segala sesuatu adalah Cahaya dan hidup adalah Tunggal. Maka kau akan menemukan bahwa "kemanapun kau hadapkan wajahmu maka disitu akan kau lihat wajah Tuhanmu." (QS. Al-Baqarah: 115). Semoga seluruh mahluk berbahagia... aamiin.
#Muhammad Zazuli
Orang lain yang salah, keadaan yang salah, orang tua kita yang salah, pasangan kita yang salah, negara yang salah, bangsa lain yang salah, umat lain yang salah, agama lain yang salah bahkan iblis yang salah, maka itu adalah tanda bahwa anda masih hidup dalam kegelapan.
Tapi tenang saja, Anda tidak sendiri. Hampir semua orang di dunia juga begitu, apapun agamanya, termasuk saya.
Kita hanya perlu menyadari bahwa kegelapan batin itu masih ada disitu. Menyadari adanya sakit adalah tanda bahwa kita siap disembuhkan. Menyadari kita masih hidup dalam kegelapan adalah tanda kita siap berproses menuju terang. Merasa diri paling benar, paling baik, paling suci dan paling sempurna justeru adalah tanda sakit jiwa yang sebenarnya. Tidak ada kebetulan di dunia ini.
Semua terjadi karena ada sebab/akibat (sunnatullah). Dan sebab yang paling utama adalah diri kita sendiri. Menyadari kita masih hidup dalam gelap (taubatan nasuha) adalah awal jalan kita menuju terang (sorga). Dan saat kita menyadari hal itu maka cahaya (hidayah) secara perlahan akan masuk. Dan ketika cahaya masuk maka kegelapan akan secara otomatis sirna dan menghilang.
Kita tidak perlu tahu kemana kegelapan itu pergi. Dia sebenarnya tidak pergi kemana-mana melainkan sekedar berhenti untuk meng-ada. Karena hakikat gelap sebenarnya adalah ketiadaan cahaya.
Dengan demikina sesungguhnya segala sesuatu adalah Cahaya dan hidup adalah Tunggal. Maka kau akan menemukan bahwa "kemanapun kau hadapkan wajahmu maka disitu akan kau lihat wajah Tuhanmu." (QS. Al-Baqarah: 115). Semoga seluruh mahluk berbahagia... aamiin.
#Muhammad Zazuli
0 komentar:
Post a Comment