Istana, Raja, dan Wanita - suara-onlin
Home » » Istana, Raja, dan Wanita

Istana, Raja, dan Wanita

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: December 28, 2016



Penghuni istana harem kerajaan (khususnya jawa) Terdiri dari istri, selir dan priyantum dalem.

Istri raja tetap maksimal empat orang, mereka adalah perempuan merdeka yang dinikahi secara aqad, biasanya dari kalangan bangsawan juga. Istri utama disebut dengan permaisuri alias garwa padmi, istri yang lainnya disebut dengan garwa ampil.

Selir dan priyantun dalem jumlahnya boleh tak terbatas.

Selir merupakan hamba sahaya rakyat jelata, mereka adalah ummul walad atau sahaya yang melahirkan anak dari tuannya. Priyantun Dalem, sahaya yang tidak atau belum hamil, jika hamil akan diangkat jadi selir atau dibuang begitu saja atau dijadikan hadiah. Ada beberapa priyantun dalem yang baru sekali diuhuk uhuk raja, tapi kemudian raja tersebut bosan lalu raja menghadiahkannya kepada lurah.

Lurah merasa mendapat anugrah dengan hadiah perempuan bohay priyantun dalem dengan gembira. Tanpa diketahui ternyata priyantun dalem tersebut hamil.

Ada pula priyantun dalem yang hamil muda, tapi raja tak mau mengangkatnya jadi selir, maka priyantun dalem tersebut dihadiahkan juga kepada lurah.

Konon katanya justru ada anak priyantun dalem tersebut malah jadi raja nusantara. Malah dua raja nusantara berturut turut. Mereka dikenal dengan kebo peteng.

CMIIW correct me if im wrong.

Secara hukum, seorang Muslim boleh memiliki paling banyak empat istri. Akan tetapi tidak ada batas jumlah budak wanita yang boleh digaulinya.

Ketentuan diatas yang mendasari timbulnya tradisi memelihara selir dikalangan orang kaya dan juga Khalifah di negara Islam. Dalam catatan sejarah, Ismail Ibn Sharif, Sultan Maroko 1672-1727, mempunyai lebih dari 500 orang selir dan lebih dari 1000 orang anak dari para selir itu.

Para selir adalah budak wanita cantik yang dibeli khusus untuk keperluan seksual. Dalam Khilafah Ottoman di Turki, para budak wanita itu dibeli saat menjelang remaja. Mereka mendapatkan perawatan dan pelatihan khusus agar bisa melayani Khalifah dengan sempurna.

Para selir pada Khilafah Ottoman, biasanya ditempatkan dalam istana Harem yang merupakan fasilitas khusus untuk Khalifah. Para penjaganya adalah budak laki-laki yang telah dikebiri untuk memastikan tidak terjadi skandal antara para selir dengan penjaganya.

Salahkah Memelihara Budak Seks? Jadi bolehkah memelihara budak seks? Jawabannya tergantung kepada siapa anda bertanya.

Jika anda bertanya kepada MUI, Hizbuth Tahrir atau Abu Bakar Ba’asyir atau ISIS mungkin mereka akan menjawab secara hukum syariah boleh, karena itu berdasar hukum yang ada dalam Qur’an. Semua hukum Qur’an adalah mutlak benar dan tidak boleh dibatalkan oleh siapapun. Mungkin mereka akan mengajukan sedikit excuse, tapi intinya adalah hukum Islam sudah sempurna dan tidak bisa diubah lagi.

Jika anda bertanya kepada ulama lain. Mungkin ada yang menjawab itu ide gila. Saya akan menentang hukum yang membolehkan manusia diperjual-belikan.
Bagaimana dengan Anda?

By: Irwan Winardi

Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design