Provokasi Terkoordinir - suara-onlin
Home » , » Provokasi Terkoordinir

Provokasi Terkoordinir

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: January 17, 2017



Sejak pak Jokowi terpilih jadi presiden RI, ada fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di bumi pertiwi ini, yakni:

Provokasi SARA sistematis, terstruktur masif

Provokasi ini bertujuan untuk hasut konflik horisontal membenturkan etnis agama di tikat akar rumput.

Dengan harapan bila terjadi konflik horisontal, jadi punya alasan untuk memakzulkan (melengserkan) pak jokowi dari kursi presiden Republik Indonesia.



1. ISU KOMUNIS PKI

Sejak pasca pilpres, isu kebangkitan "komunis PKI" digendang oleh orang-orang yang pernah berkuasa dengan tujuan untuk hasut sentimen anti pemerintah

Masih segar ingatan kita tempo hari tiba-tiba viral di media soaial foto ruko berspanduk "kantor sekretariat PKI", juga foto stiker PKI ditempel di jalanan sebuah kota.

Rakyat tidak bodoh, kalau kata pedangdut Caca Handika, itu sih pasang pasang sendiri, foto foto sendiri, heboh heboh sendiri.

Isu "komunis PKI" ini dihembuskan oleh pihak yang tidak suka PDI-P berkuasa karena takut keturunan Presiden Soekarno balas dendam atas penggulingan Buang Karno lewat isu Gerakan 30 September atau G30S.



2. ISU ANTEK ASENG

Isu kedua yang digembar-gemborkan dengan tujuan provokasi kebencian terhadap pemerintah adalah "aseng"

"Indonesia dikuasai Tiongkok" atau pak Jokowi membela taipan sembilan Naga, latah dipercaya secara massal bak sebuah Sirkus kedunguan. Kenapa dungu? Karena sejak dulu Indonesia memang sudah dikuasai Asing. Sejak era Soeharto sampai Susilo Bambang Yudoyono, asing menguasai sendi Republik ini.

Blok minyak dikuasai konglomerasi raksasa Amerika Chevron, Mobil, Exxon dan kawan-kawan, dengan bagi hasil yang menyesihkan 90% lebih untuk asing. Freeport dibiarkan merampok kandungan emas terbesar di dunia.

Perampok BLBI semuanya menjadi KAYA RAYA pada masa rezim ORBA memanfaatkan budaya KKN (korupsi kolusi Nepotisme) dengan pejabat merampok uang negara.

Taipan sembilan Naga yang diributkan karena menguasai hajat hidup orang banya juga bukan kaya mendadak, tapi jadi kaya berkat KKN korupsi Kolusi Nepotisme pada era Soeharto.

Semua kekacauan di negeri ini bukan terjadi instan, tapi akumulasi kebobrokan rezim-rezim pemerintah yang lalu. Tapi kenapa semua seolah jadi salah satu orang, Presiden Jokowi?

Jawab: karena cerdas ada batasnya, tapi dungu tak mengenal batas.

3. ISU SEKTARIAN

Isu sektarisa (agama) juga gencar digendang oleh para Elit provokator yang ingin "mensuriahkan" Indonesia membenturkan umat beragama di tingkat akar rumput.

Tahun 2015 isu "Syiah" digendang habis-habisan oleh kelompok islam garis sange, padahal yang disasar sebenarnya adalah Sunni moderat seperti NU karena NU sangat anti radikalisme dan anti terorisme.

Lalu insiden bakar-bakaran di Tanjung Balai yang berbau OPSUS (oprasi khusus) oknum intelejen yang sangat menyengat.

Rakyat Indonesia tidak bodoh... Mustahil warga setempat bisa keliling kota membakar sepuluh vihara. Kecuali orang-orang terlatih dan terkodinir.


Dan yang terbaru insiden di hotel Jambi

Berdasarkan foto-foto lama satu minggu yang lalu, Tidak ada lafadz "Allah" pada hiasan Natal tersebut.

Ada pelaku provokator yang sengaja modifikasi batuan kerikil hiasan menjadi lafadz "Allah" dengan tujuan menghasut konflik sektarian. Provokasi-provokasi tiada henti ingin menyulut kemarahan kalangan orang-orang Bodoh yang mudah tersulut.

Kita hanya bisa berdoa semoga populasi orang bodoh di negeri ini tidak banyak, dan semoga aparat cepat menangkap para pelaku provokator yang ingin memecah belah NKRI. Aamiin.

Permadi Arya (Admin fp Ustadz Janda al-Boliwudi)


Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design