Berikut ini pesan indah Syekh Mustofa Al Ghalayayni tentang Nasionalisme yang saya kutif dati kitab Idhatun Nasyi'ien:
"Menjadi heran memang jika orang hidup dalam sebuah negara tapi tidak mencintai negaranya dengan alasan yang sangat tidak rasional.
Negara dibangun dengan semangat perjuangan dan pengorbanan oleh para pejuang pendahulu. Sedangkan generasi penerus tinggal menikmati kemerdekaan dengan nguri-nguri budaya setempat.
Negeri berdiri tegak ditebus dengan darah dan harta. Maka tugas menjaga kemerdekaan dari segala serangan imperialisme itu menjadi sebuah keharusan.
Bahkan seruan untuk mewujudkan rasa kebangsaan itu tidak boleh berjalan sebagai seruan, tapi harus menjadi aksi kebangsaan.
Cara mencintai bangsanya adalah dengan mewujudkan kesejahteraan, kemuliaan, kerendahan, kemerdekaan sejati, kejuangan, konsitensi menjaga kedamaian dan lainnya.
Maka barang siapa yang hendak mencerai beraikan bangsa dan jauh dari perilaku itu, berarti tidak merasa memiliki bangsanya itu.
Biasanya paraa perusak bangsa ini akan membela diri dengan lantang menyerukan bahwa justeru dialah yang cinta bangsa sejati.
Padahal cinta bangsa sejati adalah cinta memperbaiki negara dan berusaha melayani masyarakat tanpa pamrih.
Dan orang yang paling besar rasa kebangsaannya adalah orang yang bersedia mati untuk mensejahterakn negaranya dan bersedia sakit untuk menyehatkan masyarakatnya."
Abu Zaady Al-Qusyairi
"Menjadi heran memang jika orang hidup dalam sebuah negara tapi tidak mencintai negaranya dengan alasan yang sangat tidak rasional.
Negara dibangun dengan semangat perjuangan dan pengorbanan oleh para pejuang pendahulu. Sedangkan generasi penerus tinggal menikmati kemerdekaan dengan nguri-nguri budaya setempat.
Negeri berdiri tegak ditebus dengan darah dan harta. Maka tugas menjaga kemerdekaan dari segala serangan imperialisme itu menjadi sebuah keharusan.
Bahkan seruan untuk mewujudkan rasa kebangsaan itu tidak boleh berjalan sebagai seruan, tapi harus menjadi aksi kebangsaan.
Cara mencintai bangsanya adalah dengan mewujudkan kesejahteraan, kemuliaan, kerendahan, kemerdekaan sejati, kejuangan, konsitensi menjaga kedamaian dan lainnya.
Maka barang siapa yang hendak mencerai beraikan bangsa dan jauh dari perilaku itu, berarti tidak merasa memiliki bangsanya itu.
Biasanya paraa perusak bangsa ini akan membela diri dengan lantang menyerukan bahwa justeru dialah yang cinta bangsa sejati.
Padahal cinta bangsa sejati adalah cinta memperbaiki negara dan berusaha melayani masyarakat tanpa pamrih.
Dan orang yang paling besar rasa kebangsaannya adalah orang yang bersedia mati untuk mensejahterakn negaranya dan bersedia sakit untuk menyehatkan masyarakatnya."
Abu Zaady Al-Qusyairi
0 komentar:
Post a Comment