Siasat si tukang kayu - suara-onlin
Home » , , » Siasat si tukang kayu

Siasat si tukang kayu

Posted by Unknown
suara-onlin, Updated at: February 28, 2017


Mungkin krempengnya sama dengan Tukang kayu yang disebut dalam Matius 13: 55-56 dan Markus 6: 3. Bedanya Tukang kayu ini adalah seorang panglima tertinggi dari 834.410 prajurit aktif dan cadangan, seorang kepala negara dengan 200+ juta penduduk, dan laki-laki yang bisa menggerakan 3.000+ personel intelijen yang bergabung dalam Badan Intelijen Negara (BIN).

Dengan kakuasaan aeperti itu, dia bisa menggulung lawan-lawannya dengan kekuatan yang ada dalam genggamannya. Tapi dia tidak "main Kayu!" meskipun sebagai tukang kayu dia pasti ahli dalam siasat perkayuan.

Si Tukang kayu lebih memilih untuk menggunakan siasat yang diwariskan oleh leluhurnya. Siasat yang diabadikan oleh Mpu Kanwa dalam Arjunawiwaha. Mpu yang hidup pada masa Bhatara Airlangga itu menyebutnya: siasat sama-bheda-danua.

Siasat itu bertumpu pada tiga hal: cari sekutu (sama), pecah belah musuh (bheda), dan pukul musuh di titik terlemah (danua).

Dia melakukan sama: Si Tukang Kayu itu tiba-tiba berkuda di Hambalang. Bercengkrama di Kramat Raya 164 dengan para tetua organisasi berlambang bumi, sehari kemudian berakrab-akrab di Menteng Raya, Kebun Sirih dengan para Sesepuh organisasi berlambang matahari.

Tidak ketinggalan mengunjungi markas besar pasukannya. Di depan para prajuritnya dia menegaskan kembali: "saya sudah perintahkan untuk tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi.

Dia melakukan bheda: perintah Si Tukang Kayu dalam penanganan peristiwa besar bulan lalu secara presuasive adalah cara untuk memisahkan siapa penumpang gelap.

Belakangan rakyat Si Tukang Kayu tahu, siapa yang bereaksi paling keras. Mereka bisa membedakan ular dan belut.

Sekarang, saatnya dia melakukan danua: jauh-jauh hari si Tukang kayu telah mengunjungi proyek mangkrak di bukit Hambalang. Dia,juga meminta aparatnya untuk menghitung kerugian 34 proyek listrik dan menangani pencuri di E-KTP.

Terakhir dia membongkar hilangnya dokumen investigasi pembunuhan seorang aktivis. Seorang mantan penegak hukum yang katanya dijebak dalam kasus pembunuhan juga berkeinginan membongkar rekayasa yang menimpanya.

Aku menikmati adu siasat itu dengab tetap berpegang pada QS Ali Imran ayat 26. Semoga tetap damai Indonesiaku. Aamiin.

Makinuddin Samin, penulis buku Ahangkara.


Share This Post :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 suara-onlin.
Design by Creating Website and CB Design